Sumber gambar kelompok bermain Ma'had Islam
Lembaga PAUD mulai dikenal di Pekalongan kisaran antara tahun 1998, saat itu baru tiga lembaga pendidikan yang sudah memiliki layanan PAUD . Seperti Kelompok bermain Ma'had Islam, Batik PPIP dan Kelompok bermain Santa Yosep Pekalongan .Tiga lembaga ini adalah pelopor Pendidikan Anak Usia Dini di Pekalongan.
Begitu pesatnya perkembangannya di kota Pekalongan kini jumlah sekolah PAUD ini mencapai ratusan lembaga dengan jumlah pendidik kisaran angka enam ratusan pendidik yang telah terdaftar di dinas pendidikan , jumlah yang sangat fantastis bukan. Dan tidak dipungkiri lembaga PAUD ini menyerap tenaga kerja yang luarbiasa serta sedikit mengurangi beban pemerintah dalam mengerjakan PR nya dibidang pengangguran.Jumlah ini dipengaruhi juga oleh dukungan pemerintah kota Pekalongan yang mencanangkan program satu RT satu PAUD sehingga dinas pendidikan sangat memberi kemudahan dalam mengeluarkan izin mendirikan lembaga pendidikan yang satu ini.Begitu mudahnya mendirikan PAUD siapapun bisa mendirikannya tidak perlu lahan yang luas ataupun biaya yang mahal , cukup menggunakan serambi rumah, taruh mainan di depannya pasang papan nama sudah cukup.
Dari segi jumlah memang perkembangan PAUD di Pekalongan sangat luar biasa dan patut di beri penghargaan.Namun dalam segi kuwalitas masih sangat jauh dari setandarisasi lembaga PAUD. Banyak hal yang mempengaruhi kurangnya kuwalitas pendidikan PAUD di Pekalongan, berikut ini hal-hal yang mempengaruhinya:
- Masih kurangnya ketersedian pendidik yang profesional yang cukup.
- Sarana dan prasarana yang asal-asalan.
- Banyaknya pengelola yang nakal.
- Maraknya industrilisasi pendidikan
Tiga hal diatas adalah masalah klasik yang dihadapi dunia pendidikan di negeri ini.Namun yang tidak kalah fatalnya maraknya bisnis pendidikan yang hanya mencari untung dalam mengelola lembaga pendidikan sehingga melupakan tujuan utama pendidikan itu sendiri. Ini semua bisa dilihat dari banyaknya pengelola yang mengelola lebih dari satu lembaga PAUD, tindakan ini dipicu juga oleh kebijakan dinas pendidikan yang mempermudah penyaluran dana pendidikan terhadap lembaga yang satu ini. Nominal yang sangat besar, mudahnya mengurus perijinannya tentu hal yang sangat menggiurkan dan ladang bisnis yang empuk bagi sekelompok orang yang tidak bertanggung jawab.
Ini merupakan PR baru buat dinas pendidikan di KotaPekalongan agar lebih selektif dan teliti dalam memberikan ljin operasional lembaga pendidikan yang satu ini.agar tidak dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.serta tidak segan-segan menindak tegas para pengelola PAUD abal-abal.
Semoga kedepan kuwalitas pendidikan anak usia dini di kota Pekalongan akan lebih maju dan baik, sehingga mampu mencetak generasi yang berkwalitas dan berkarakter serta berahklaq mulia.
Begitu pesatnya perkembangannya di kota Pekalongan kini jumlah sekolah PAUD ini mencapai ratusan lembaga dengan jumlah pendidik kisaran angka enam ratusan pendidik yang telah terdaftar di dinas pendidikan , jumlah yang sangat fantastis bukan. Dan tidak dipungkiri lembaga PAUD ini menyerap tenaga kerja yang luarbiasa serta sedikit mengurangi beban pemerintah dalam mengerjakan PR nya dibidang pengangguran.Jumlah ini dipengaruhi juga oleh dukungan pemerintah kota Pekalongan yang mencanangkan program satu RT satu PAUD sehingga dinas pendidikan sangat memberi kemudahan dalam mengeluarkan izin mendirikan lembaga pendidikan yang satu ini.Begitu mudahnya mendirikan PAUD siapapun bisa mendirikannya tidak perlu lahan yang luas ataupun biaya yang mahal , cukup menggunakan serambi rumah, taruh mainan di depannya pasang papan nama sudah cukup.
Dari segi jumlah memang perkembangan PAUD di Pekalongan sangat luar biasa dan patut di beri penghargaan.Namun dalam segi kuwalitas masih sangat jauh dari setandarisasi lembaga PAUD. Banyak hal yang mempengaruhi kurangnya kuwalitas pendidikan PAUD di Pekalongan, berikut ini hal-hal yang mempengaruhinya:
- Masih kurangnya ketersedian pendidik yang profesional yang cukup.
- Sarana dan prasarana yang asal-asalan.
- Banyaknya pengelola yang nakal.
- Maraknya industrilisasi pendidikan
Tiga hal diatas adalah masalah klasik yang dihadapi dunia pendidikan di negeri ini.Namun yang tidak kalah fatalnya maraknya bisnis pendidikan yang hanya mencari untung dalam mengelola lembaga pendidikan sehingga melupakan tujuan utama pendidikan itu sendiri. Ini semua bisa dilihat dari banyaknya pengelola yang mengelola lebih dari satu lembaga PAUD, tindakan ini dipicu juga oleh kebijakan dinas pendidikan yang mempermudah penyaluran dana pendidikan terhadap lembaga yang satu ini. Nominal yang sangat besar, mudahnya mengurus perijinannya tentu hal yang sangat menggiurkan dan ladang bisnis yang empuk bagi sekelompok orang yang tidak bertanggung jawab.
Ini merupakan PR baru buat dinas pendidikan di KotaPekalongan agar lebih selektif dan teliti dalam memberikan ljin operasional lembaga pendidikan yang satu ini.agar tidak dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.serta tidak segan-segan menindak tegas para pengelola PAUD abal-abal.
Semoga kedepan kuwalitas pendidikan anak usia dini di kota Pekalongan akan lebih maju dan baik, sehingga mampu mencetak generasi yang berkwalitas dan berkarakter serta berahklaq mulia.
ya, nah yang perlu diperhatikan adalah kurikulumnya ya, janagn sampais udah diajarkan baca dll, biarlah saat itu mereka lebih banyak bemain sambil belajar
BalasHapustrimakasih kaka
HapusSungguh luar biasa, jumlah yang sangat fantastis.
BalasHapustrimakasih sudah berkunjung
Hapus