Assalamu'alaikum sobat blogger semua kususnya pengunjung setia blog bahagia itu indah.Semoga selalu dalam lindungan Allah serta diberi kesehatan aelalu,lebih-lebih ditengah pandemi Covid19 ini dirumah saja tentu sikap yang sangat bijak dan aman .Bosan, jenuh, sumpek dan bahkan setres itu sudah pasti terlebih bagi daerah yang sudah diberlakukan status lock down ataupun PSPB tentu merasakan banget.
Jangan pernah lupa bahagia.....walau dimasa sulit...
Merebaknya virus covid 19 ini sudah tentu sangat mengganggu semua aspek kehidupan dari dunia usaha,bisnis,sosial tidak terkecuali dunia pendidikan dan pastinya perblogeran juga to .Dunia memang sedang diuji dengan Covid 19 hampir seluruh belahan dunia terdampak virus ini tidak terkecuali negara-negara super power yang digadang-gadang mempunyai pertahanan kesehatan yang tangguh pun dibuat kewalahan tidak berdaya dibuatnya.Ini semua bukti bahwa manusia itu sesungguhnya majikan yang sangat lemah dan rapun, dengan mahluk Allah yang sangat kecil tidak kasad mata ini saja sudah tidak berdaya ,hanya Allah-lah yang berhak sombong dalam hal ini karena sombong itu bukan pakaian manusia tapi pakaian Allah . Membahas Covid 19 tidak akan ada habisnya, hanya harapan dan do'a kita semoga Allah beri jalan terbaik ....amiin.
Dunia pendidikan adalah salah satu sektor yang merasakan dampak yang luar biasa dari Covid19 ini, terlebih lagi bagi kami yang berjuang di dunia pendidikan anak usia dini ( PAUD ) ini menjadi pukulan telak bagi kami para lembaga, serta tenaga pendidik yang belum diakui secara resmi oleh dinas pendidikan . kami hanya di lebeli pendidikan non formal oleh pendahulu-pendahulu mas menteri. Abaikanlah setatus kami yang tidak pasti itu, sho...yang penting status kami jelas dihadapan Allah...adem kan.
Berawal dari obrolan di group whastapp para pendidikan PAUD ,mereka banyak sekali yang mengeluhkan keadaan sekolah masing-masing dimasa pandemi ini, mulai dari kesulitan belajar dairing hingga kesulitan finansial lembaga masing-masing. Begitu kompleksnya masalah yang mereka hadapi hingga banyak rekan seperjuangan kami dari mulai awal pandemi covid 19 hingga sekarang tidak menerima honor dari lembaga masing-masing, tentu ini membuat miris kita semua.Terlebih lagi bagi lembaga yang mengandalkan uang infaq yang diberikan murid saat berangkat tentu bisa dipastikan mereka tidak bisa menggaji para guru-gurunya. lengkap sudah penderitaan mereka.Disis lain kami sebagai pendidik PAUD dituntut banyak oleh dinas dan para orang tua.Bahkan kami tidak mengenal subsidi covid 19....hee...heee.
Bagi sebagian orangungkin peran pendidik dalam memerangi Covid19 tidak sehebat para dokter, perawat dan tenaga medis lainnya.Sejatinya perang pendidik itu sangat luar biasa, betapa tidak diluar sana mereka hanya berteriak lantang perangi COVID 19 .Sedangkan kamu para guru PAUD harus menjaga kondisi fisik ,bahkan mental anak-anak didik kami supaya tidak stres selama masa pandemi.
Kurang lebih satu tahun sudah berjalan masa pandemi covid 19 ini berjalan, namunn pemerintah masih belum bisa mengendalikan wabah covid 19 ini .Sementara sudah banyak lembaga pendidikan yang tumbang dan akhirnya gulung tikar.Sementara rencana mulai belajar dengan tatap muka hanya tinggal rencana yang selalu diulur-ulur tanpa batas yang pasti, disini terkadang kami ingin berontak betapa tidak logika para pejabat negeri ini seakan sudah mati dan tidak berfungsi lagi.Ketika banyak mol-mol berdiri pilkada yang
menyebabkan banyak kerumunan mereka enjoy saja sementara dunia pendidikan seakan dikunci dengan intimidasi dan peraturan. Apakah pemerintah pernah melihat langsung kebawah berapa banyak lembaga-lembaga Paud yang mulai tumbang dimasa pandemi ini, berapa banyak para tenaga pendidik yang sudah dari awal-awal pandemi sudah tidak menerima gaji dari lembaganya, dan masih banyak lagi masalah-masalah yang mulai muncul satu-persatu hingga menumpuk dan menjadi bom waktu yang siap meledak sewaktu-waktu. Alhasil hanya ikhlas dan do'a yang masih kami punya para pejuang pendidikan anak usia dini.
Setahun kurang lebih masa pandemi berjalan masih belum kami rasakan turun tangan pemerintah terutama dinas pendidikan yang ada di bawah komando mas menteri, tetep sih kami apresiasi program bantuan yang pihak terkait glontorkan dengan berbagai program, namun itu semua cuman bisa untuk menopang perjuangan hidup kami untuk beberapa hari, minggu,dan bulan sememtara kami harus mempertahankan nafas ini setiap detik.Memang sih ketika kita berharap kepada manusia kita harus siap kecewa, namun setidaknya kami hingga detik ini masih mendukung dan diwakili oleh bapak ibu yang terhormatkan.
Hingga detik ini kekuatan kami adalah kepasrahan dan keikhlasan yang tinggi kepada Allah SWT hingga sampai saat ini masa pandemi berjalan kurang lebih satu tahunpun kami masih bisa berjalan walau dengan nafas yang tersengal-sengal.Dan kami pecaya ketika Allah mencukupkan segala urusan kami , maka apapun dan seberapa kecilpun yang kami dapat melalui PAUD tetap bisa mencukupi kami dan orang-orang tersayang yang selalu mendo'akan kami.
Al hasil semoga Allah segera mengankat wabah ini dan menghancurkan orang-orang yang dholim terhadap bangsa ini terutama para generasi bangsa yang telah mereka binasakan mental dan karakter anak-anak negeri ini sejak dini.Kami percaya ya Allah selagi masi ada hamba MU yang menengadahkan tangan dan meneteskan air matanya mengiba keharibaan Mu pasti Allah akan mendengar dan mengabulkan do'a-do'anya. Tetap semangat para pejuang PAUD jangan pernah bosan mendo'akan negeri ini dan anak-anak generasi penerusnya.Jangan pernah berputus asa dengan rahmat Allah SWT.
.
ganteng emang fotonya.....hehehe
BalasHapusYa, semoga covid 19 ini cepat berlalu
# Artikel menarik.... thank you for sharing
Terimakasih atas kunjungannya...semoga tidak kapok😀😀😀
HapusApakah pemerintah pernah melihat langsung kebawah berapa banyak lembaga-lembaga Paud yang mulai tumbang dimasa pandemi ini, berapa banyak para tenaga pendidik yang sudah dari awal-awal pandemi sudah tidak menerima gaji dari lembaganya, dan masih banyak lagi
BalasHapusKata-kata ini sangat dalam banget gan
realitanya begitu ....semoga cepat berlalu trims kunjungannya...
HapusKeren
BalasHapustrimakasih
HapusMasya Allah...
BalasHapusok
Hapus